Powered By Blogger

Minggu, 07 Agustus 2011

Tataniaga Komoditi Selada

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pasar adalah suatu tempat pertemuan penjual dan pembeli untuk melakukan transasksi jual beli dan jasa.Secara luas pasar juga dapat diartikansebagai tempat bertemunya penjual yang mempunyai kemampuan untuk menjual barang atau jasa dan pembeli yang melakukan uang untuk membli barang dengan harga tertentu.

William J. Stanton (1993:92) menyatakan bahwaPasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya.Pasar atau konsumen dapat dibedakan menjadi dua golongan, yakni konsumen akhir (pasar konsumen) dan pasar bisnis (pasar industri).Dimana pasar konsumen adalah sekelompok pembeli yang membeli barang-barang untuk dikonsumsi dan bukannya untuk diproses lebih lanjut. Sedangkan pasar bisnis adalah pasar yang terdiri dari individu-individu atau organisasi yang membeli barang untuk diproses lagi menjadi barang lain dan kemudian dijual.

Philip Kotler (1997), mengemukakan beberapa keputusan utama yang terlibat dalam keputusan pembelian dari pasar bisnis, diantaranya berkenaan dengan menentukan :spesifikasi produk,Batas harga, Persyaratan waktu pengiriman, Persyaratan layanan, Persyaratan pembayaran dan Jumlah pemesanan.
Dengan adanya pasar, produsen dapat berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menawarkan hasil produksinya pada konsumen.Di pasar terjadi tawar menawar antara penjual dan pembeli sehingga terbentuklah harga. Dengan berbagai macam cara para produsen memperkenalkan hasil produksi kepada konsumen sehingga para konsumen berniat membeli barang tersebut.

Berdasarkan strukturnya, pasar dibedakan menjadi : Pasar persaingan tidak sempurna dan persaingan sempurna merupakan sebuah jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat mempengaruhi harga dan hanya berperan sebagai penerima harga (price-taker).Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan.Salah satu contoh pasar persaingan sempurna adalah pasar oesapa.
Pasar osapa merupakan salah satu pasar yang ada di Kota Kupang yang memnjual berbagai macam barang kebutuhan masyarakat.Salah satu produk yang di jual di pasar oesapa adalah sayur-sayuran.Sayur-sayuran ini sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat NTT karena tanpa sayur-sayurmaka makanan akan menjadi tidak nikmat untuk dicicipi di meja makan. sebagian besar sayur yang diperdagangkan di pasar oespa ini adalah sayur selada

Selada (Lactuca sativa L.) pada dasarnya termasuk ke dalam famili Compositae.Selada merupakan tanaman semusim.Selada mempunyai ciri diantaranya bentuk bunganya mengumpul dalam tandan membentuk sebuah rangkaian.Selada biasanya disajikan sebagai sayuran penyegar. Adapun kandungan vitamin yang terdapat di dalam daun selada diantaranya: vitamin A, Vitamin B, dan vitamin C yang sangat berguna untuk kesehatan tubuh

Jenis selada air dapat dimanfaatkan sebagai pakan tambahan peternakan ayam.Selain itu, daun selada dapat digunakan untuk lalab, gado-gado, dan salad.Akan tetapi, selada tidak baik bagi penderita sakit perut.Berbeda dengan sayuran lainnya, salada tidak pernah dimasak karena.

Harga selada akan terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat mempengaruhi harga dan hanya berperan sebagai penerima harga (price-taker).Namun dalam pentuan harga juga seorang penjual harus memperhatikan untung dan rugi dari penjulannya. Oleh karena itu sebelum menentukan harga dari suatu produk penjual terlebih dahulu menghitung margin dari produk tersebut dengan memperhatikan harga-harag yang dusah ditetapkan oleh dinas-dinas terkait seperti Perindag, Dinas Pertanian dan beberapa lainnya sehingga penjual mengetahui keuntungan yang akan diterimanya.

B. TUJUAN DAN KEGUNAAN
TUJUAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pratikum ini adalah untuk mengetahui :
1. Pendapatan penjual dari hasil pemasaran sayurseseladadi pasar oesapa
2. Kontribusi penjualan sayur selada terhadap pendapatan penjual di pasar oesapa
3. Keuntungan relative yang diterimadari penjualan selada di pasar oesapa
4. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi penerimaan penjual selain penjualan selada

KEGUNAAN
Hasil pratikum ini diharapkan berguna bagi :
1 Penjual, sebagai bahan informasi bagi penjual dalam meningkatkan pendapatannya dari penjual selada tersebut.
2 Bahan informasi bagi pemerintah daerah setempat dalam merumuskan kebijakan – kebijakan bagi pedagang kecil.






BAB II
PEMBAHASAN

A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama Responden : Herman Kase
2. Umur Responden : 52 tahun
3. Asal : Amarasi Timur
4. Pendidikan
 Formal : SR (SEKOLAH RAKYAT)
 Non Formal : -
5. Anggota Keluarga : 13 orang
6. Produk lain yang dijual :bapak Herman menjual sayur-sayur dan bumbu-bumbu masak lainnya.
7. Status Sebagai Penjual : pak Herman berstatus sebagai penjual tetap di pasar Oesapa
8. Pengalaman :
• Harga Selada yang diambil dari pedagang grosir di pasar oeba terkadang telalu mahal sehingga keuntungan untuk pak Herman sendiri menjadi rendah
• Pembeli yang terkadang menawar suatu produk lebih murah


B. KEGIATAN PEMASARAN
Pasar oesapa merupakan salah satu pasar yang tergolong dalam pasar persaingan sempurna karena pasar pasar ini terdapat benyak penjual dan pembeli.Barang yang dijual pun homogen dengan harga yang terjadi karena adanya kesepakatan dari penjual dan pembeli(price-taker).
Pasar oesapa yang terletak di Keluruhan Oesapa, Kota Kupang ini hanya berlangsung dari jam 05.00 hingga jam 14.00 siang.
Adapun hasil wawancara dengan responden adalah sebahai berikut :

2.2.1 Volume jual
Volume jual berkaitan dengan jumlah produk yang di pasarkan dalam hal ini adalah sayur selada.Dari hasil wawancara dengan penjual, lada yang dijual di beli dari pasar Oeba dengan harga Rp 100.000,- /1kilo. Karena mahalnya harga selada tersebut maka penjual hanya membeli 1 kilo lada dan kemudian dijual lagi di pasar Oesapa dalam bentuk eceran atau dikemas dalam bentuk ikatan-ikatan kecil dengan harga Rp 2.000,-/ikat

2.2.2 Saluran
Saluran merupakan alur pemasaran hasil barang dan jasa dari perodusen ke konsumen akhir. Dan dari hasil wawancara dengan reponden maka diketahui bahwa penjual sebagai pedagang pengecer memiliki saluran yang dibuat dengan secara skematis alur perdagangan selada dapat digambarkan sebagai berikut :









2.2.3 Fungsi
Fungsi tataniga adalah semua jasa atau kegiatan dan tindakkan yang diberikan dalam proses pengambilan barang dari produsen ke konsumen akhir.
Fungsi tataniaga meliputi :
 Fungsi pertukaran yaitu : fungsi yang mempelajari adanya pemidahan hak milik atas barang yang dipasarkan sehingga dapat memberikan kegunaan hak milik. Fungsi pertukaran terdiri dari yaitu :
Fungsi fisik yang menyangkut fungsi fisik itu sendiri yang bertujuan untuk mengadakan barang barang dan jasa guna mempelancar fungsi pertukaran. Yang meliputi : pengangkutan, penyimpanan, pengolahan.
Fungsi fasilatas yang bertujuan menyediakan jasa atau fasilitas – fasilitas guna mempelancar jalannya fungsi atau jasa. Meliputi : standarisasi dan kredit, penanggungan resiko, pembiayaan, dan informasi.

 Fungsi penjualan
Diperlukan untuk mencari tempat, waktu, kualitas, dan jenis tertentu.
 Fungsi pembelian
Diperlukan untuk memiliki barang atau jasa sehingga perlu dilakukan pencarian atau survei sumber-sumber penawaran serta waktu dan tempat yang diperlukan oleh konsumen.
Dari hasil pengamatan, penjual juga melakukan fungsi tataniaga seperti pembiayaan transportasi dari pasar Oeba ke pasar Oesapa dan pengolahan dimana penjual membuat lada dalam bentuk kemasan atau dalam bentuk ikatan

2.2.4 Biaya, Margin, Keuntungan, dan share
Biaya
Wasis (1984) mengindentifikasikan biaya sebagai biaya sebagai pengorbanan yang mutlak harus dikeluarkan agar dapat diperoleh suatu hasil. Dimana untuk menghasilkan suatu barang atau jasa tertentu ada bahan, tenaga, dan jenis pengorbanan lain yang dapat mengukur dengan satuan uang agar dapat mempelancar proses produksi
Menurut Bambang dan Kartasapoetra (1992) biaya adalah suatu peristiwa atau kejadian yang diukur berdasarkan nilai uang yang timbul untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Dari hasil wawancara adapun biaya-biaya yang dikeluarkan oleh penjual adalah :biaya untuk membeli 1 Kg selada sebesar Rp 100.000, biaya transportasi Rp 5.000,-/perorang, biaya pengikatan (membeli tali Rp 2.500,-), Retribusi Rp 500,- .jadi total biaya keseluruhannya adalah Rp 108.000,-.
Keuntungan yang diperoleh oleh pak herman selama proses tataniaga sayur selada berkisar Rp 130.000 – 150.000/hari

2.2.5 Efisensi Biaya
Dalam menentukan efisiensi biaya harus didasari pada penggunaan biaya-biaya standar yang digunakan selama proses tataniaga berlangsung. Biaya standar merupakan biaya yang direncanakan untuk suatu produk dalam kondisi operasi berjalan atau yang diantisipasikan, bertujuan untuk membantu perencanaan dan pengandalian operasi serta memberi gambaran yang lebih jelas mengenai dampak dari keputusan manajerial terhadap tingkat biaya dan laba.
Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah yang seharusnya dikeluarkan untuk membiayai kegiatan tertentu dengan kondisi ekonomi, efisiensi dan factor-faktor tertentu.Dengan demikian biaya standar merupakan pedoman dalam pengeluaran biaya, besarnya pengeluaran biaya yang sesungguhnya terjadi tidak boleh menyimpang dari standar yang sudah ditentukan.Jika terjadi penyimpangan terhadap standar maka yang dianggap benar adalah standarnya.Standar pada umumnya dapat klasifikasikan sebagai standar ideal (ideal standard) dan standar yang dicapai saat kini (currently attainable standard), atau rata-rata biaya yang lalu.Standar ideal atau standar teoritis adalah standar yang menghendaki adanya efisiensi yang maksimum yang hanya dapat dicapai apabila segala sesuatunya beroperasi secara sempurna, tidak ada kerusakan mesin, kelambatan, atau keterampilan yang kurang sempurna (walaupun hanya sementara) yang dapat ditoleransi.Semuanya berjalan secara sempurna. Harga standar disusun dengan asumsi bahwa bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik setiap saat dapat diperoleh dengan harga yang paling murah (minimum). Kualitas standar disusun dengan asumsi bahwa pemakaian bahan baku, tenaga kerja dan overhead telah optimal pada kapasitas produksi 100%. Pada kenyataannya standar ideal tidak akan dapat dicapai sehingga selisih yang terjadi selalu merupakan selisih yang tidak menguntungkan (unfavorable variances). Currently attainable standard atau attainable high performance adalah standar yang dapat dicapai dalam kondisi operasi yang efisien, standar yang didasarkan pada tingkat efisiensi tertinggi yang dapat dicapai oleh karyawan.Standar tersebut memberikan toleransi kemungkinan terjadi kerusakan yang normal, keterlambatan, dan kekurangan sempurnaan keterampilan. Standar tersebut disusun dengan asumsi bahwa bahan baku, tenaga kerja dan overhead dapat diperoleh dengan harga terbaik (good overall price), tenaga kerja bekerja dengan tingkat efisiensi kurang dari 100%, kemudian adanya produk rusak, dan kapasitas produksi tidak mungkin mencapai 100%. Rata-rata biaya waktu lalu berarti bahwa biaya standar ditentukan berdasarkan rata-rata biaya periode-periode yang lampau.

BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan data-data di atas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Diperlukan pengorbanan dalam melakukan proses tataniaga untuk mencapai hasil yang optimum.
2. Harus mengetahui daftar harga yang sudah ditetapkan olen oleh Dinas Tanaman Pangan guna penetapan harga di pasar sehingga penjual tidak mengalami kerugian.
3. Proses tataniaga di pasar oesapa turut memberikan kontribusi yang besar bagi masyarkat sekitar Oesapa dan bagi pendapatan daerah Kota Kupang.
4. Dalam melakukan kegiatan tataniaga terlebih dahulu memilih pemasok dengan mempertimbangkan factor harga, jarak tempuh, kualitas dan kuantitas. Hal ini untuk tercapainya efisiensi biaya.

TUGAS TATANIAGA PERTANIAN
KOMODITI SAYUR SELADA (Lactuca sativa L.)



NAMA : JEFFRY UMBU SAPU JAMILAGA
NIM : 0804022570
PRODI : AGRIBISNIS
DOSEN P.A : Ir. M. M. J. KAPA. M.Sc,Agr

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar