Catatan ini merupakan sebuah realita yang terjadi dalam periodisasi kehidupan, dimana setiap moment yang terjadi selalu menjadi konflik individu bahkan kelompok. Hal inilah, yang menjadi dasar pikir penulis untuk menulis sebuah catatan tentang persoalan sosial sebenarnya menjadi masalah bersama. Semoga catatan ini dapat membawa sesuatu makna bagi insan pembaca dalam menjalani setiap periodisasi kehidupan ini. Selamat membaca....
Dalam situasi yang terjadi akhir-akhir ini, dimana daerah kita yang besar ini sedang mengalami terpaan cobaan yang bgitu besar. Keberadaan ini tentunya harus dimaknai dari relung hati yang paling dalam sebab dalam kacamata iman, tidak ada sesuatu yang kebetulan terjadi di kolong langit, semua peristiwa kehidupan dan kemanusiaan selalu alam rencana Allah. Karena itu seberat apapun cobaan hidup ini, hendaknya diyakini bahwa ada rencana terindah dibalik semua perisriwa ini.
Ibarat rantai kehidupan, hendaknya disadari bahwa peristiwa sosial dan kemanusiaan merupakan bagian dari kehidupan yang senantiasa hadir sepanjang kehidupan masih berlanjut. Karena itu sudah sepatutnya kita mewaspadai dan mengantisipasi berbagai kemungkinan yang muncul. Dalam dimensi personal, berbagai keterbatasan menjadi satu persoalan yang membutuhkan kearifan dalam mencermatinya an hanya kebersamaan merupakan jawaban tepat untuk mengatasai persoalan hiup dan dari manapun sumbernya, tidak akan mudah bila perubahan itu tidak datang dari diri sendiri. Untuk itu marilah kita jaikan persoalan sosial sebagai masalah bersama.
Fenomena belakangan ini hendaknya harus disikapi dengan penuh kesadaran serta kewaspadaan akan maraknya pergeseran nilai sosial (kearifan lokal) diantaranya mengeneralisir makna kebebasan. Potret kebebasan ini sering dimanifestasikan dalam berbagai bentuk yang terkadang meniskreditkan kemampuan masyrakat untuk kepentingan pribai atau kelompok. Kecendrungan negatif dengan memanfaatkan kondisi masyrakat, merupakan salah satu contoh yang patut diwaspadai bersama. “Pornografi kemiskinan” merupakan stigmatisasi psykologis, yang merendahkan martabat daerah dan kemampuan mayrakat, merupakan ancaman serius yang harus disikapi. Sebab keberadaan ini sering ditafsirkan sebagai ketidakmampuan, lemah dan tidak berdaya, gampang menyerah, selalu menjadi objek yang akhirnya melahirkan sikap pasif, terasing, trgantung pada bantuan, rendah diri. Jebakan psikologis ini tentunya melemahkan moral dan daya juang penduduk yang sedang giat berupaya dan berusaha keluar dari berbagai masalah kehidupan.
Sebagai orang muda atau mahasiswa “agent of change” harus menyadari bahwa masih banyak fenomena dan permasalahan dalam kehidupan kita dan masyrakat pada umumnya, baik itu akibat dinamika kehidupan yang terus bertumbuh dan berkembang seiring dengan kemajuan masyrakat itu sendiri maupun dari dampak dari kemajuan pembangunan yang telah dicapai selama ini. Namun seberat apapun persoalan itu, tidaklah boleh menyurutkan langkah dan tekad untuk maju. Harapan masa depan yang lebih baik, hendaknya menjadi spirit yang terus bernyala menerangi langkah perjuangan kita sebagai kaum muda dan dengan semangat optimisme dalam merajut hidup dan kehidupan diyakini pasti akan berubah kebahagiaan.
Janganlah kita menguras pikiran dan tenaga hanya untuk mempersoalkan pemimpin di daerah kita ini, tetapi bagaimana dengan hati dan pikiran jernih kita bangun daerah ini dengan visi daerah yang baru, membangun peradaban yang lebih maju. Demikian halnya dengan FLOBAMORATA tercinta ini, merupakan tempat simbahan rejeki, karena itu berhentilah untuk saling meremehkan dan merendahkan, sebab berbagai persoalan sosial merupakan bagian dari hidup dan kehidupan yang harusnya disikapi bukan dikomersilkan dengan cara mematikan daya juang masyrakat untuk maju.
Paragraf di atas, merupakan renungan spirit yang patut dicermati secara bijak, mengingat adanya kecendrungan negatif sebagai akibat dari pesatnya perkembangan zaman serta dampaknya, telah melahirkan berbagai sikap yang justru menghancurkan ruang-ruang sosialitas diantara kita. Karena itu marilah bersama-sama kita bangun kembali kesaaran dengan memberikan apa yang pantas, patut dan layak diberikan untuk kemajuan bersama.
Sejalan dengan hal tersebut, marilah kita berkomitmen untuk berusaha memberikan yang terbaik bagi masyrakat, terus melakukan pembenahan serta berupaya mewujudkan kesehjateraan masyrakat. Namun demikian, kita juga harus menyadari bahwa berbagai upaya tidaklah sempurna jika tanpa dukungan dari semua element, karena itu kebersamaan merupakan harga mati untuk meraih sebuah kemajuan bersama, yang akhirnya bernilai gemilang serta dapat dinikmati secara bersama pula.
Mengisi kemerdekaan akan bernilai apabila kita dengan tulus mengingat dan menghargai setinggi-tingginya pengorbanan para pejuang kemerdekaan yang telah mendarma-bhaktikan hidup, jiwa dan raganya bagi kemerdekaan, bahkan dalam mempertahankan an mengisi kemerdekaan. Pada umumnya unutk melakukan reflesikan diri agar kita menjadi bangsa yang terus belajar dari kekayaan sejarah, sehingga mampu memahami nilai-nilai luhur bangsa, kepemimpinan dan semangat kepahlawanan yang bermanfaat menguat dan mengarahkan perjalanan kita menyongsong masa depan, sebab sekarang ini terasa adanya krisis nilai-nilai sosial yang sesungguhnya nilai-nilai tersebut sebagai benang emas yang mengikat persatuan untuk meneruskan usaha membangun Indonesia sebgai sebuah negara yang bersatu dan berdaulat. Untuk itu, janganlah kita mempersoalkan kepemimpinan di daerah kita, tetapi bagaimana engan hati dan pikiran yang jernih kita bangun daerah ini menuju peraaba yang mau. Berhentilah meremehkan an merendahkan, sebab kemiskinan akan harkat dapat melenahkan daya juang kita untuk maju an berdiri sebagai daerah yang bermartabat sejajar dengan daerah-daerah lain. Tidak ada jalan pintas untuk bangkit, selain bekerja keras, berpikir cerdas dan inovatif, berhati bersih, bertindak jujur dan adil membangun kembali daerah ini sebagai daerah yang besar.
Perkembangan makro baik nasional pada umumnya dan NTT khususnya telah memperlihatkan adanya perubahan-perubahan ke arah yang makin baik dalam berbagai bidang. Meski demikian, pembangunan daerah ini masih membutuhkan kerja keras dari kita semua. Melalui kebijakan pembangunan NTT tahun 2008-2013 yang memprioritaskan NTT sebagai Propinsi jagung, propinsi koperasi, propinsi cendana, propinsi ternak serta didukung dengan bantuan program Anggur Merah diharapkan memberikan perubahan pada peningkatan kesehjateraan masyarakat. Jadi partisipasi setiap insan dalam menyikap serta menyukseskan program di atas merupakan suatu langkah maju bagi NTT untuk dapat bersaing dengan propinsi lain, bukan dengan cara membanding-bandingkan NTT dengan Propinsi lain.
NTT merupakan propinsi yang sangat kaya akan sumber daya alam sehingga masyrakat yang memiliki integritas tinggi serta premordialsime wajib diperlukan guna mengawal dan mengawasi setiap problematika yang terjadi disela-sela periodisasi kehidupan ini.
Tak ada gading yang tak retak, demikian pula tulisan ini tidak terlepas dari kesalahan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangat dibutuhkan. SALAM....
Kata kunci : masalah sosial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar