Powered By Blogger

Minggu, 07 Agustus 2011

malai padi

Berdasarkan literatur Grist (1960), padi dalam sistematika tumbuhan diklasifikasikan ke dalam Divisio Spermatophyta, dengan Sub divisio Angiospermae, termasuk ke dalam kelas Monocotyledoneae, Ordo adalah Poales, Famili adalah Graminae, Genus adalah Oryza Linn, dan Speciesnya adalah Oryza sativa L. Menurut D.Joy dan E.J.Wibberley, tanaman padi yang mempunyai nama botani Oryza sativa dan dapat dibedakan dalam dua tipe, yaitu padi kering yang tumbuh di lahan kering dan padi sawah yang memerlukan air menggenang dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Genus Oryza L. meliputi lebih kurang 25 spesies, tersebar di daerah tropik dan sub tropik seperti Asia, Afrika, Amerika, dan Australia.
Padi yang ada sekarang ini merupakan persilangan antara Oryza officinalis dan Oryza sativa f spontania.
Tanaman padi yang dapat tumbuh baik di daerah tropis ialah indica, sedangkan japonica banyak diusahakan di daerah sub tropis (Pustaka Bogor, 2005).
Berdasarkan literatur Aak (1992) akar adalah bagian tanaman yang berfungsi menyerap air dan zat makanan dari dalam tanah, kemudian diangkut ke bagian atas tanaman. Akar tanaman padi dapat dibedakan atas :
1. Radikula; akar yang tumbuh pada saat benih berkecambah. Pada benih yang sedang berkecambah timbul calon akar dan batang. Calon akar mengalami pertumbuhan ke arah bawah sehingga terbentuk akar tunggang, sedangkan calon batang akan tumbuh ke atas sehingga terbentuk batang dan daun.
2. Akar serabut (akar adventif); setelah 5-6 hari terbentuk akar tunggang, akar serabut akan tumbuh.
3. Akar rambut ; merupakan bagian akar yang keluar dari akar tunggang dan akar serabut. Akar ini merupakan saluran pada kulit akar yang berada di luar, dan ini penting dalam pengisapan air maupun zat-zat makanan. Akar serabut biasanya berumur pendek sedangkan bentuk dan panjangnya sama dengan akar serabut.
4. Akar tajuk (crown roots) ; adalah akar yang tumbuh dari ruas batang terendah. Akar tajuk ini dibedakan lagi berdasarkan letak kedalaman akar di tanah yaitu akar yang dangkal dan akar yang dalam. Apabila kandungan udara di dalam tanah rendah, maka akar-akar dangkal mudah berkembang.


Gambar 1. Pertumbuhan akar padi

Bagian akar yang telah dewasa (lebih tua) dan telah mengalami perkembangan akan berwarna coklat, sedangkan akar yang baru atau bagian akar yang masih muda berwarna putih. Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun dari beberapa ruas. Ruas-ruas itu merupakan bubung kosong. Pada kedua ujung bubung kosong itu bubungnya ditutup oleh buku. Panjangnya ruas tidak sama. Ruas yang terpendek terdapat pada pangkal batang. Ruas yang kedua, ruas yang ketiga, dan seterusnya adalah lebih panjang daripada ruas yang didahuluinya. Pada buku bagian bawah dari ruas tumbuh daun pelepah yang membalut ruas sampai buku bagian atas.
Tepat pada buku bagian atas ujumg dari daun pelepah memperlihatkan percabangan dimana cabang yang terpendek menjadi ligula (lidah) daun, dan bagian yang terpanjang dan terbesar menjadi daun kelopak yang memiliki bagian auricle pada sebelah kiri dan kanan.Daun kelopak yang terpanjang dan membalut ruas yang paling atas dari batang disebut daun bendera. Tepat dimana daun pelepah teratas menjadi ligula dan daun bendera, di situlah timbul ruas yang menjadi bulir padi.
Pertumbuhan batang tanaman padi adalah merumpun, dimana terdapat satu batang tunggal/batang utama yang mempunyai 6 mata atau sukma, yaitu sukma 1, 3, 5 sebelah kanan dan sukma 2, 4, 6 sebelah kiri. Dari tiap-tiap sukma ini timbul tunas yang disebut tunas orde pertama.


Gambar 2. Pertumbuhan daun padi

Tunas orde pertama tumbuhnya didahului oleh tunas yang tumbuh dari sukma pertama, kemudian diikuti oleh sukma kedua, disusul oleh tunas yang timbul dari sukma ketiga dan seterusnya sampai kepada pembentukan tunas terakhir yang keenam pada batang tunggal. Tunas-tunas yang timbul dari tunas orde pertama disebut tunas orde kedua.

Pembentukan tunas dari orde ketiga pada umunya tidak terjadi, oleh karena tunas-tunas dari orde ketiga tidak mempunyai ruang hidup dalam kesesakan dengan tunas-tunas dari orde pertama dan kedua.
Padi termasuk tanaman jenis rumput-rumputan mempunyai daun yang berbeda-beda, baik bentuk, susunan, atau bagian-bagiannya. Ciri khas daun padi adalah adanya sisik dan telinga daun. Hal inilah yang menyebabkan daun padi dapat dibedakan dari jenis rumput yang lain.

Adapun bagian-bagian daun padi adalah
- Helaian daun ; terletak pada batang padi dan selalu ada. Bentuknya memanjang seperti pita. Panjang dan lebar helaian daun tergantung varietas padi ang bersangkutan.
• Pelepah daun (upih) ; merupakan bagian daun yang menyelubungi batang, pelepah daun ini berfungsi memberi dukungan pada bagian ruas yang jaringannya lunak, dan hal ini selalu terjadi
• - Lidah daun ; lidah daun terletak pada perbatasan antara helai daun dan upih. Panjang lidah daun berbeda-beda, tergantung pada varietas padi. Lidah daun duduknya melekat pada batang. Fungsi lidah daun adalah mencegah masuknya air hujan di antara batang dan pelepah daun (upih). Disamping itu lidah daun juga mencegah infeksi penyakit, sebab media air memudahkan penyebaran penyakit.

Daun pertama pada batang keluar bersamaan dengan timbulnya tunas (calon daun) berikutnya. Pertumbuhan daun yang satu dengan daun berikutnya (daun baru) mempunyai selang waktu 7 hari, dan 7 hari berikutnya akan muncul daun baru lainnya.banyaknya daun padi hingga terbentuknya malai.



Gambar 3. Bagian daun tanaman padi

Sekumpulan bunga padi (spikelet) yang keluar dari buku paling atas dinamakan malai. Bulir-bulir padi terletak pada cabang pertama dan cabang kedua, sedangkan sumbu utama malai adalah ruas buku yang terakhir pada batang. Panjang malai tergantung pada varietas padi yang ditanam dan cara bercocok tanam. Dari sumbu utama pada ruas buku yang terakhir inilah biasanya panjang malai (rangkaian bunga) diukur. Panjang malai dapat dibedakan menjadi 3 ukuran yaitu malai pendek (kurang dari 20 cm), malai sedang (antara 20-30 cm), dan malai panjang (lebih dari 30 cm). Jumlah cabang pada setiap malai berkisar antara 15-20 buah, yang paling rendah 7 buah cabang, dan yang terbanyak dapat mencapai 30 buah cabang. Jumlah cabang ini akan mempengaruhi besarnya rendemen tanaman padi varietas baru, setiap malai bisa mencapai 100-120 nga Aak, 1992).

Gambar 4. Malai padi


Tabel 1a. Data Pengamatan Panjang Malai (cm) Musim Hujan
VARIETAS ULANGAN TOTAL RATA2
1 2 3
K1 27,9 29,0 31,0 87,9 29,3
K2 26,7 23,9 26,6 77,1 25,7
K3 26,0 26,7 24,3 77,0 25,7
K4 27,6 27,4 28,7 83,6 27,9
K5 23,0 25,9 25,4 74,4 24,8
K6 25,2 25,8 23,2 74,2 24,7
K7 26,1 28,2 24,3 78,5 26,2
K8 25,2 25,3 26,3 76,9 25,6
K9 26,2 28,7 21,6 76,5 25,5
K10 24,9 28,2 23,3 76,5 25,5
K11 25,5 29,3 22,4 77,2 25,7
TOTAL 284,2 298,4 277,1 859,7 26,05



Grafik: Data Pengamatan Panjang Malai (cm) Musim Hujan


Tabel 1b. Analisis Varian Data Panjang Malai (cm) Musim Hujan

SK DB JK KT FHIT nts 0,05 0,01
Ulangan 2 21,52 10,76 3,00 ns 3,49 5,85
Perlakuan 10 55,22 5,52 1,54 ns 2,35 3,37
Galat 20 71,76 3,59
Total 32 148,50
keterangan: perlakuan berpengaruh tidak nyata menurut uji F pada taraf nyata 5%
R^2 (%) 37,2
KK (%) 7,3
S 1,9


Tabel 1c. Uji Lanjut DMRT 0.05 untuk panjang malai 11 aksesi padi gogo lokal pada musim hujan
DMRT 0.05 = 1.094
Jarak 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
p (20 ; 0.05) 2,95 3,097 3,19 3,255 3,303 3,339 3,368 3,391 3,41 3,42
Rp 3,226130967 3,386891 3,488596 3,55968 3,61217 3,65154 3,683257 3,70841 3,73 3,740125


Grafik : Uji Lanjut DMRT 0.05 untuk panjang malai 11 aksesi padi gogo lokal pada musim hujan


Tabel 1d. Rerata dan Notasi Panjang Malai
Varietas Rerata dan notasi
K1 29.31 a
K2 25.71 a
K3 25.66 a

Tabel 2a. Data Pengamatan Jumlah Gabah Per Malai (Bulir) Musim Hujan
VARIETAS ULANGAN RATA2
1 2 3 TOTAL
K1 155,5 143,4 202,6 167,2
K2 249,5 156,2 191,3 597,0 199,0
K3 165,0 139,8 145,2 450,0 150,0
K4 158,4 129,1 141,2 428,7 142,9
K5 131,2 151,7 158,5 441,4 147,1
K6 112,9 122,4 161,6 396,9 132,3
K7 168,8 162,8 158,0 489,6 163,2
K8 182,2 185,8 155,6 523,6 174,5
K9 144,0 130,1 138,2 412,3 137,4
K10 146,9 165,1 145,7 457,7 152,6
K11 106,2 171,7 124,3 402,2 134,1
TOTAL 1720,6 1658,1 1722,2 5100,9 154,57


Tabel 2b. Analisis Varian Data Jumlah Gabah Per malai (Bulir) Musim Hujan

SK DB JK KT FHIT nts 0,05 0,01
Ulangan 2 242,96 121,48 0,20 ns 3,49 5,85
Perlakuan 10 12096,33 1209,63 2,03 ns 2,35 3,37
Galat 20 11902,14 595,11
Total 32 24241,43
keterangan: perlakuan berpengaruh tidak nyata menurut uji F pada taraf nyata 5%
R^2 (%) 49,9
KK (%) 15,8
S 24,4





Tabel 2c. Rerata dan Notasi Jumlah Gabah Per Malai
Varietas Rerata dan Notasi
K1 167.17 a
K2 199.00 a
K3 150.00 a
K4 142.90 a
K5 147.13 a
K6 132.30 a
K7 163.20 a
K8 174.53 a
K9 137.43 a
K10 152.57 a
K11 134.07 a
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama adalah
berbeda tidak nyata pada Uji DMRT (0.05).



Grafik : . Data Pengamatan Jumlah Gabah Per Malai (Bulir) Musim Hujan


Tabel 3a. Data Pengamatan Jumlah Gabah Hampa Per Malai (Bulir) Musim Hujan
VARIETAS ULANGAN TOTAL RATA2
1 2 3
K1 44,3 62,7 72,9 179,9 60,0
K2 62,3 36,6 57,3 156,2 52,1
K3 68,2 55,0 35,9 159,1 53,0
K4 44,7 39,7 34,3 118,7 39,6
K5 57,5 39,4 59,9 156,8 52,3
K6 29,0 24,9 38,5 92,4 30,8
K7 47,1 56,9 39,0 143,0 47,7
K8 56,6 73,2 67,9 197,7 65,9
K9 49,0 55,4 35,9 140,3 46,8
K10 45,4 52,4 35,9 133,7 44,6
K11 42,0 96,1 51,5 189,6 63,2
TOTAL 546,1 592,3 529,0 1667,4 50,53


Tabel 3b. Analisis Varian Data Jumlah Gabah Hampa Per Malai (Bulir) Musim Hujan

SK DB JK KT FHIT nts 0,05 0,01
Ulangan 2 194,96 97,48 0,51 ns 3,49 5,85
Perlakuan 10 3194,55 319,46 1,67 ns 2,35 3,37
Galat 20 3834,63 191,73
Total 32 7224,15
keterangan: perlakuan berpengaruh tidak nyata menurut uji F pada taraf nyata 5%
R^2 (%) 44,2
KK (%) 27,4
S 13,8




Tabel 3c. Rerata dan Notasi julah gabah hampa
Varietas Rerata dan Notasi
K1 59.97 a
K2 52.07 a
K3 53.03 a
K4 39.57 a
K5 52.27 a
K6 30.80 a
K7 47.67 a
K8 65.90 a
K9 46.77 a
K10 44.57 a
K11 63.20 a
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama adalah
berbeda tidak nyata pada Uji DMRT (0.05).


Tabel 4a. Data Pengamatan Jumlah Gabah Berisi Per Malai (Bulir) Musim Hujan
VARIETAS ULANGAN TOTAL RATA2
1 2 3
K1 111,2 80,7 129,9 321,8 107,3
K2 187,2 119,6 134,0 440,8 146,9
K3 96,8 84,8 109,3 290,9 97,0
K4 113,7 89,4 103,2 306,3 102,1
K5 73,7 112,3 98,6 284,6 94,9
K6 103,9 98,5 119,1 321,5 107,2
K7 121,7 95,9 119,0 336,6 112,2
K8 125,9 112,7 85,5 324,1 108,0
K9 95,0 74,7 92,3 262,0 87,3
K10 101,5 112,7 108,4 322,6 107,5
K11 64,2 75,6 73,4 213,2 71,1
TOTAL 1194,8 1056,9 1172,7 3424,4 103,77


Tabel 4b. Analisis Varian Data Jumlah Gabah Berisi Per Malai (Bulir) Musim Hujan

SK DB JK KT FHIT nts 0,05 0,01
Ulangan 2 997,41 498,70 1,66 ns 3,49 5,85
Perlakuan 10 10374,77 1037,48 3,46 ** 2,35 3,37
Galat 20 5994,17 299,71
Total 32 17366,35
keterangan: perlakuan berpengaruh tidak nyata menurut uji F pada taraf nyata 5%
R^2 (%) 59,7
KK (%) 16,7
S 17,3

Tabel 4c. Uji Lanjut DMRT 0.05 untuk jumlah gabah berisi 11 aksesi padi gogo lokal pada musim hujan
DMRT 0.05 = 9.995
Jarak 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
p (20 ; 0.05) 2,95 3,097 3,19 3,255 3,303 3,339 3,368 3,391 3,41 3,42
Rp 29,48566965 30,9549556 31,8845 32,53419 33,014 33,37378 33,66364 33,89353 34,07 34,18339

Tabel 4d. Rerata dan notai jumlah gabah berisi
Varietas Rerata dan Notasi
K1 107.27 b
K2 146.93 c
K3 96.97 ab
K4 102.10 ab
K5 94.87 ab
K6 107.17 b
K7 112.20 b
K8 108.03 b
K9 87.33 ab
K10 107.53 b
K11 71.07 a
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama adalah
berbeda tidak nyata pada Uji DMRT (0.05).

Bunga padi adalah bunga telanjang artinya mempunyai perhiasan bunga. Berkelamin dua jenis dengan bakal buah yang diatas. Jumlah benang sari ada 6 buah,tangkai sarinya pendek dan tipis,kepala sari besar serta mempunyai dua kandung serbuk. Putik mempunyai dua tangkai putik,dengan dua buah kepala putik yang berbentuk malai dengan warna pada umumnya putih atau ungu (Departemen Pertanian, 1983).


Gambar 5. Bunga padi


Komponen-komponen (bagian) bunga padi adalah:
- kepala sari,
- tangkai sari,
- palea (belahan yang besar),
- lemma (belahan yang kecil),
- kepala putik,
- tangkai bunga.



Buah padi yang sehari-hari kita sebut biji padi atau butir/gabah, sebenarnya bukan biji melainkan buah padi yang tertutup oleh lemma dan palea. Buah ini terjadi setelah selesaipenyerbukkan dan pembuahan. Lemma dan palea serta bagian lain yang membentuk sekam atau kulit gabah (Departemen Pertanian, 1983).
Jika bunga padi telah dewasa, kedua belahan kembang mahkota (palea dan lemmanya) yang semula bersatu akan membuka dengan sendirinya sedemikian rupa sehingga antara lemma dan palea terjadi siku/sudut sebesar 30-600C. Membukanya kedua belahan kembang mahkota itu terjadi pada umumnya pada hari-hari cerah antara jam 10-12, dimana suhu kira-kira 30-320C.

Secara umum ada tiga stadia proses pertumbuhan tanaman padi dari awal penyemaian hingga pemanenan :
1. Stadia vegetatif ; dari perkecambahan sampai terbentuknya bulir. Pada varietas padi yang berumur pendek (120 hari) stadia ini lamanya sekitar 55 hari, sedangkan pada varietas padi berumur panjang (150 hari) lamanya sekitar 85 hari.
2. Stadia reproduktif ; dari terbentuknya bulir sampai pembungaan. Pada varietas berumur pendek lamanya sekitar 35 hari, dan pada varietas berumur panjang sekitar 35 hari juga.
3. Stadia pembentukan gabah atau biji ; dari pembungaan sampai pemasakan biji. Lamanya stadia sekitar 30 hari, baik untuk varietas padi berumur pendek maupun berumur panjang.

Gambar 6. Proses perkecambahan



Tabel 5a. Data Pengamatan Produksi Per Petak (gr) Musim Hujan
VARIETAS ULANGAN TOTAL RATA2
1 2 3
K1 264,7 231,2 225,5 721,4 240,5
K2 243,5 257,2 210,9 711,5 237,2
K3 202,5 227,5 189,7 619,6 206,5
K4 223,5 209,0 251,6 684,0 228,0
K5 182,7 203,6 197,1 583,4 194,5
K6 205,3 196,8 218,3 620,3 206,8
K7 215,0 248,7 207,1 670,9 223,6
K8 188,6 163,1 174,3 526,0 175,3
K9 208,9 162,9 207,5 579,3 193,1
K10 229,4 225,4 219,3 674,1 224,7
K11 212,5 226,8 209,7 649,1 216,4
TOTAL 2376,6 2352,0 2311,0 7039,6 213,32


Tabel 5b. Analisis Varian Data Produksi Per Petak (gr) Musim Hujan

SK DB JK KT FHIT nts 0,05 0,01
Ulangan 2 199,67 99,83 0,29 ns 3,49 5,85
Perlakuan 10 12190,62 1219,06 3,56 ** 2,35 3,37
Galat 20 6857,62 342,88
Total 32 19247,91
keterangan: perlakuan berpengaruh tidak nyata menurut uji F pada taraf nyata 5%
R^2 (%) 63,3
KK (%) 8,7
S 18,5

LAPORAN PRAKTIKUM
MALAI PADI








NAMA : JEFFRY UMBU SAPU JAMILAGA
NIM : 0804022570
JURUSAN : SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
DOSEN PA : Ir. M. M. J. KAPA,M,Agr.Sc






FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar